Normalisasi Database 1NF, 2NF & 3NF (Cara dan Contoh)

Normalisasi database 1NF, 2NF, dan 3NF akan sering kita lakukan ketika akan membuat sebuah database yang optimal. Jika kamu ingin menjadi seorang Database Administrator (DBA) harus tahu bagaimana cara normalisasi database
Normalisasi Database 1NF, 2NF & 3NF (Cara dan Contoh)

Normalisasi database 1NF, 2NF, dan 3NF akan sering kita lakukan ketika akan membuat sebuah database yang optimal. Jika kamu ingin menjadi seorang Database Administrator (DBA) harus tahu bagaimana cara normalisasi database yang optimal. Misalkan suatu saat ketika website yang kamu buat mengalami penurunan kinerja, mungkin kamu akan ditanya apakah database tersebut sudah dinormalisasi dengan benar?

Pengertian Normalisasi Database

Normalisasi database adalah proses pengelompokan atribut data yang membentuk entitas sederhana, nonredundant, fleksibel, dan mudah beradaptasi. Sehingga dapat dipastikan bahwa database yang dibuat berkualitas baik.

Tujuan Normalisasi Database

Tujuan utama dari normalisasi database adalah:

  1. Menghilangkan dan mengurangi redudansi data.
  2. Memastikan dependensi data (data berada pada tabel yang tepat).

Jika sebuah database belum dinormalisasi, kemungkinan terburuk yang akan merugikan sistem adalah:

  1. INSERT Anomali
    Situasi dimana tidak memungkinkan untuk memasukkan beberapa jenis data secara langsung di database.
  2. UPDATE Anomali
    Situasi dimana nilai yang diubah mengakibatkan ketidakkonsistenan database, artinya data yang diubah tidak sesuai dengan yang diinginkan.
  3. DELETE Anomali
    Penghapusan data tidak sesuai yang diharapkan, artinya data yang seharusnya tidak terhapus malah terhapus.

Database Seperti Apa Yang Bisa Dinormalisasi?

Tidak semua database bisa dinormalisasi, hanya tipe “relational database” yang bisa dinormalisasi. Banyak vendor DBMS (Database Management System) diantaranya Oracle, MySQL, SQL Server, PostgreSQL, dll.

Bagaimana Cara Melakukan Normalisasi Database?

Untuk melakukan normalisasi database kita harus mengidentifikasi data seperti apa yang akan disimpan. Sebagai contoh saya punya data dari struk penjualan. Saya ambil contoh data struk penjualan karena data ini yang paling umum di sekitar kita.

Contoh Data Struk Penjualan

Contoh data di atas merupakan data yang belum dinormalisasi, selanjutnya menuju tahap normalisasi 1NF.

1NF

Suatu tabel dikatakan 1NF jika dan hanya jika setiap atribut dari data tersebut hanya memiliki nilai tunggal dalam satu baris.

Jadi, tabel yang belum dinormalisasi tadi perlu diubah, sehingga bentuk 1NF menjadi seperti ini:

Hasil Normalisasi 1NF

Inti dari normalisasi 1NF adalah tidak boleh ada grouping data ataupun duplikasi data. Sekarang lanjut pada tahap normalisasi 2NF.

2NF

Syarat 2NF adalah tidak diperkenankan adanya partial “functional dependency” kepada primary key dalam sebuah tabel.

Apa itu “functional dependency”?

Functional dependency adalah setiap atribut yang bukan kunci (non key) bergantung secara fungsional terhadap primary key.

Masih bingung?

Intinya adalah pada tahap normalisasi 2NF ini tabel tersebut harus dipecah berdasarkan primary key. Sehingga bentuk normalisasi 2NF dari tabel tersebut adalah sebagai berikut:

Hasil Normalisasi 2NF

3NF

Pada 3NF tidak diperkenankan adanya partial “transitive dependency” dalam sebuah tabel.

Apa itu “transitive dependency”? Transitive dependency biasanya terjadi pada tabel hasil relasi, atau kondisi dimana terdapat tiga atribut A, B, C. Kondisinya adalah A ⇒ B dan B ⇒ C. Maka C dikatakan sebagai transitive dependency terhadap A melalui B.

Masih bingung?

Intinya pada 3NF ini, jika terdapat suatu atribut yang tidak bergantung pada primary key tapi bergantung pada field yang lain maka atribut-atribut tersebut perlu dipisah ke tabel baru.

Contohnya ada pada atribut qty, kolom tersebut tidak bergantung langsung pada primary key kode_faktur melainkan bergantung pada kolom kode_barang. Jadi setelah dinormalisasi 3NF akan menghasilkan tabel berikut:

Hasil Normalisasi 3NF

Dari gambar tabel di atas dapat dilihat pada tahap normalisasi 3NF menghasilkan 1 tabel baru dari hasil pemecahan tabel transaksi yaitu tabel detail barang yang isinya menampung barang-barang yang dibeli.

Eitss… coba perhatikan gambar di atas! kenapa di tabel detail barang terdapat kolom harga lagi? padahal kolom harga sudah ada di tabel barang. Baca penjelasannya di bawah ini.

Kolom harga pada tabel detail barang digunakan untuk menyimpan harga barang pada saat proses transaksi. Jadi, meskipun kolom harga pada tabel barang berubah (naik/turun), harga barang yang ada pada tabel detail barang tidak ikut berubah (fixed). Bayangkan jika kita tidak menambahkan kolom harga pada pada tabel detail barang, maka yang terjadi total invoice dari transaksi akan berubah seiring berubahnya harga barang.

Seperti itulah cara normalisasi database 1NF, 2NF, dan 3NF dalam contoh kasus normalisasi data struk penjualan. Kamu bisa mencoba normalisasi database dengan contoh kasus yang lain untuk meningkatkan kemampuanmu dalam membuat database yang optimal.


Baca juga.

Contoh Database Penjualan

Contoh Database Perpustakaan.


Kesimpulan

Kita telah belajar normalisasi database, sebaiknya lanjut belajar cara melakukan relasi database yang benar. Silakan baca artikel “Cara Relasi Tabel Database”. Pada artikel tersebut telah dijelaskan secara rinci bagaimana cara relasi database sekaligus contohnya.