PHP, MySQL, Apache dan phpMyAdmin akan kita install satu persatu secara manual tanpa bantuan aplikasi pihak ketiga seperti Xampp. Dengan begini kita akan mengetahui konfigurasi dan macam-macam tool yang kita pakai pada pengembangan web dinamis menggunakan PHP.
Sebelum install PHP, kita akan menginstall Apache terlebih dahulu. PHP sebagai bahasa pemrograman, MySQL sebagai database, Apache sebagai Web Server dan phpMyAdmin sebagai GUI (Graphical User Interface) untuk mengelola database MySQL.
Baiklah, sekarang kita akan memulai step by step tutorial install PHP, MySQL, Apache & phpMyAdmin di Windows. Simak baik-baik dan jangan sampai terlewat ya~
Install Apache
Untuk menginstall Apache, download file Win64 ZIP dari https://www.apachelounge.com/download/ dan ekstrak folder Apache24 pada drive C.
Kamu juga akan membutuhkan Visual C++ Redistributable for Visual Studio 2015–2019 (vc_redist_x64), link download juga sudah tersedia pada halaman yang sama.
Buka cmd command prompt (bukan PowerShell) dan start Apache dengan perintah.
cd C:\Apache24\bin
httpd
Kamu mungkin perlu menerima firewall exception sebelum server mulai berjalan. Buka http://localhost di browser dan pesan “It Works!” akan muncul.
- Jika kamu ingin mengubah konfigurasi apache, file konfigurasi Apache berada di C:\Apache24\conf\httpd.conf
- Folder root web server terletak di C:\Apache24\htdocs. Folder tersebut berisi file index.html dengan pesan “It Works!”.
Jika Apache tidak dapat dijalankan, kemungkinan aplikasi lain menggunakan port 80. Jika ini terjadi, edit C:\Apache24\conf\httpd.conf dan ubah baris Listen 80 menjadi Listen 8080 atau port lain. Setelah diubah restart apache dengan membuka command prompt, kemudian jalankan perintah di bawah ini.
cd C:\Apache24\bin
httpd -k restart
Kamu dapat menghentikan servernya dengan menekan CTRL
+C
.
Agar service dapat selalu berjalan tanpa kita menjalankan manual di cmd, kita dapat mengaturnya sendiri. Buka command prompt as Administrator, kemudian jalankan perintah di bawah ini.
cd C:\Apache24\bin
httpd.exe -k install
Misalkan kamu tidak ingin service berjalan otomatis, kamu dapat menghapusnya sendiri. Buka command prompt as Administrator, kemudian jalankan perintah di bawah ini.
cd C:\Apache24\bin
httpd.exe -k uninstall
Install PHP
Kita akan menginstall php dengan mengikuti step by step langkah di bawah ini. Kita juga akan melakukan konfigurasi php dengan apache.
1. Download PHP
Pertama-tama download dahulu file php di https://www.php.net/downloads.php. Di sana terdapat banyak versi php, silakan kamu pilih kemudian klik link “Windows downloads”.
Kemudian kamu akan diarahkan pada halaman download php, silakan pilih yang x64 Thread Safe ZIP.
2. Ekstrak file zip PHP
Ekstrak file zip php pada root direktori C:\
kemudian rename folder hasil ekstrak menjadi “php”. Sebenarnya php dapat diinstall pada direktori manapun, namun pada tutorial ini saya meletakkannya pada direktori C:\
.
1. Konfigurasi php.ini
Konfigurasi file php bernama php.ini. Namun file ini tidak ada pada mulanya, kita tinggal membuat salinan C:\php\php.ini-development menjadi C:\php\php.ini.
Ada beberapa baris yang harus kamu ubah di text editor (gunakan pencarian untuk mencari variable) dan hapus semicolon ( ;
) untuk membatalkan komentar.
Pertama aktifkan ekstensi yang kita perlukan, ini bebas tergantung kamu membutuhkan ekstensi yang mana. Namun sebagian besar aplikasi sering menggunakan ekstensi berikut ini.
extension=curl
extension=fileinfo
extension=gd2
extension=mbstring
extension=mysqli
extension=openssl
extension=pdo_mysql
4. Menambahkan C:\php ke dalam path environment variable
Untuk memastikan windows dapat menemukan php yang dapat dieksekusi, kamu perlu mengubah PATH environment variable.
Caranya klik tombol start windows dan ketik “environment”, kemudian klik Edit the system environment variables. Kemudian pilih tab Advanced dan klik tombol Environment Variables.
Pada System variables, klik Path diikuti dengan tombol edit. Setelah itu klik tombol New dan tambahkan C:\php.
Di windows versi lawas, tampilan environtment variable tidak seperti list di atas, melainkan menjadi satu pada sebuah textbox dan hanya terpisah oleh tanda semicolon ( ;
).
Klik OK untuk menyimpan. Kamu juga tidak perlu melakukan restart komputer ketika melakukan perubahan pada environtment variable, cukup tutup semua command prompt dan mulai ulang cmd yang telah kamu buka.
5. Konfigurasi PHP sebagai modul Apache
Pastikan Apache tidak berjalan dan buka file konfigurasi C:\Apache24\conf\httpd.conf pada text editor. Tambahkan baris berikut ke bagian paling bawah file untuk mengatur PHP sebagai modul Apache.
# PHP7 module
LoadModule php7_module "C:/php/php7apache2_4.dll"
AddHandler application/x-httpd-php .php
PHPIniDir "C:/php"
Kemudian ubah DirectoryIndex untuk memuat file index.php. Ini kita lakukan agar ketika ada dua file index, web server akan mengutamakan file index.php terlebih dahulu daripada index.html.
Mulanya pengaturan tersebut seperti di bawah ini.
<IfModule dir_module>
DirectoryIndex index.html
</IfModule>
Ubah menjadi.
<IfModule dir_module>
DirectoryIndex index.php index.html
</IfModule>
Simpan httpd.conf dan uji apakah web server belajan dengan baik. Ketikkan command berikut pada cmd.
cd C:\Apache24\bin
httpd -t
Syntax OK seharusnya muncul jika tidak ada kesalahan saat melakukan konfigurasi.
Jika semua berjalan dengan baik restart apache dengan command prompt.
cd C:\Apache24\bin
httpd -k restart
6. Membuat file PHP
Buat sebuah file baru bernama info.php pada folder root Apache di C:\Apache24\htdocs dan tambahkan kode php berikut.
<?php
phpinfo();
?>
Buka web browser dan akses alamat http://localhost/info.php. Halaman versi php akan muncul menampilkan berbagai pengaturan konfigurasi php dan apache.
Kamu sekarang dapat membuat aplikasi php di setiap sub folder C:\Apache24\htdocs.
Install MySQL
Sebenarnya ada dua cara untuk menginstall MySQL di windows, cara pertama menggunakan installer seperti kita menginstall aplikasi pada umumnya, lebih mudah. Sedangkan cara kedua kita akan menginstall MySQL secara manual dengan file ZIP. Dalam tutorial ini saya akan mencoba cara kedua saja karena file ZIP lebih ringan.
1. Download MySQL
Pertama-tama download dahulu file ZIP MySQL di https://dev.mysql.com/downloads/mysql/.
Kemudian ekstrak file zip dan rename folder hasil ekstrak menjadi “mysql”. Kemudian buat satu folder untuk menyimpan database, misalnya C:\mysqldata. Menggunakan folder di luar C:\mysql lebih aman dan memudahkan kita untuk upgrade mysql.
1. Konfigurasi MySQL
Sekarang buat file my.ini di C:\mysql yang mana menentukan lokasi mysql dan mysqldata.
[mysqld]
# installation path
basedir=C:/mysql
# data directory
datadir=C:/mysqldata
3. Membuat User Root MySQL
Sekarang kita akan membuat user root tanpa password dengan menjalankan command berikut pada command prompt.
C:\mysql\bin\mysqld.exe --initialize-insecure --user=mysql
Untuk menjalankan server mysql jalankan command berikut.
C:\mysql\bin\mysqld.exe --console
Karena kita sudah menjalankan server mysql, kita akan mencoba login root ke mysql dengan menjalankan command berikut di command prompt lain.
C:\mysql\bin\mysql.exe -u root
Kamu sekarang dapat menggunakan perintah SQL seperti show databases; dan keluar dengan mengetikkan exit.
Untuk mematikan server mysql, jalankan command berikut.
C:\mysql\bin\mysqladmin.exe -u root shutdown
4. MySQL Service
Agar service mysql selalu berjalan meskipun komputer di restart, kita dapat mengaktifkan auto start mysql dengan menjalankan command berikut.
C:\mysql\bin\mysqld.exe --install
Jika berhasil, hasil dari perintah di atas akan muncul notifikasi sukses seperti di bawah ini.
Service successfully installed
Service MySQL akan dijalankan otomatis ketika kamu reboot komputer, atau kamu juga bisa memulai segera dengan comand net start mysql dan dapat kamu stop menggunakan command net stop mysql. Atau kamu juga bisa mengaturnya di panel Services.
Untuk menghapus service auto start ini kamu bisa menjalankan command berikut.
net stop mysql
C:\mysql\bin\mysqld.exe --remove
5. Menambahkan C:\mysql\bin ke dalam path environment variable
Untuk memastikan windows dapat menemukan mysql yang dapat dieksekusi, kamu perlu mengubah PATH environment variable.
Caranya klik tombol start windows dan ketik “environment”, kemudian klik Edit the system environment variables. Kemudian pilih tab Advanced dan klik tombol Environment Variables.
Pada System variables, klik Path diikuti dengan tombol edit. Setelah itu klik tombol New dan tambahkan C:\mysql\bin.
Di windows versi lawas, tampilan environtment variable tidak seperti list di atas, melainkan menjadi satu pada sebuah textbox dan hanya terpisah oleh tanda semicolon ( ;
).
Klik OK untuk menyimpan. Kamu juga tidak perlu melakukan restart komputer ketika melakukan perubahan pada environtment variable, cukup tutup semua command prompt dan mulai ulang cmd yang telah kamu buka.
Install phpMyAdmin
phpMyAdmin adalah salah satu aplikasi untuk mengelola database MySQL melalui GUI (Graphical User Interface). Sehingga kita tidak perlu membuat table & database dengan perintah CLI. Selain itu kita juga bisa dengan mudah melakukan import & export table database. Untuk menginstall phpMyAdmin kita membutuhkan Apache, PHP, dan MySQL. Namun tadi kita sudah menginstallnya pada langkah di atas. Sekarang kita akan mencoba menginstall phpMyAdmin.
1. Download phpMyAdmin
Pertama-tama kamu harus punya file phpMyAdmin, untuk mendownload phpMyAdmin silakan pergi ke https://www.phpmyadmin.net/downloads/.
Kemudian ekstrak file zip phpMyAdmin di C:\Apache24\htdocs dan rename folder menjadi phpMyAdmin.
2. Konfigurasi phpMyAdmin
Konfigurasi file phpMyAdmin bernama config.inc.php. Namun file ini tidak ada pada mulanya, kita tinggal membuat salinan config.sample.inc.php menjadi config.inc.php.
Pertama-tama buka file config.inc.php dengan text editor kemudian cari baris kode berikut.
$cfg['blowfish_secret'] = ''; /* YOU MUST FILL IN THIS FOR COOKIE AUTH! */
Masukkan nilai sembarang minimal 32 karakter, misalnya seperti berikut ini.
$cfg['blowfish_secret'] = 'hYbLmg}-ot0p3mzTU5N7GYMnQ;pvsbeQ'; /* YOU MUST FILL IN THIS FOR COOKIE AUTH! */
Karena tadi kita membuat user root mysql tanpa password, kita harus melakukan konfigurasi untuk memberi izin phpMyAdmin agar dapat mengakses user root mysql tanpa password. Cari baris kode berikut ini.
$cfg['Servers'][$i]['AllowNoPassword'] = false;
Kemudian ganti false menjadi true.
$cfg['Servers'][$i]['AllowNoPassword'] = true;
3. Login phpMyAdmin
Setelah konfigurasi selesai, sekarang kita akan mencoba membuka phpMyAdmin, akses http://localhost/phpmyadmin/ pada web browser.
Karena kita tadi membuat user root tanpa password, kita tinggal login menggunakan username saja.
Setelah login, dashboard phpMyAdmin akan muncul dengan pesan warning.
The phpMyAdmin configuration storage is not completely configured, some extended features have been deactivated. Find out why. Or alternately go to ‘Operations’ tab of any database to set it up there.
Pesan itu muncul karena phpMyAdmin membutuhkan database agar dapat beroperasi dengan baik. Kita akan mengimport file dari C:\Apache24\htdocs\phpMyAdmin\sql\create_tables.sql.
Kemudian buka kembali file konfigurasi phpMyAdmin di text editor dan temukan baris kode berikut.
Selanjutnya hapus tanda komentar ( // ) dan ubah nilai controlhost, controluser, dan controlpass dengan username dan password MySQL.
Di sini saya mengisi controlhost dengan localhost, controluser dengan root, dan controlpass tanpa isi seperti contoh berikut ini.
Sekarang coba refresh kembali dashboard phpMyAdmin http://localhost/phpmyadmin/ pada web browser. Seharusnya pesan warning tersebut sudah tidak muncul lagi.
Kesimpulan
Kita telah menginstall semua aplikasi yang kita butuhkan dalam pengembangan web php. Mulai dari cara install PHP, MySQL, Apache sampai phpMyAdmin. Meskipun sedikit lebih rumit, kita jadi lebih tahu konfigurasi apa saja yang ada di dalamnya. Sedikit pengetahuan ini nantinya akan berguna ketika kita setting web server yang sesungguhnya. Karena pada masa production, sangat tidak direkomendasikan memakai Xampp karena masalah keamanan.